BAPAKLU NGENTOD.
BAPAKLU NGENTOD.
Blog Article
Namun setelah percakapan itu suasana menjadi sepi. Bukan karena tidak tahu harus berbicara apa, tetapi keberadaan aku dan Ayah di kamar ini. Selain karena hanya ada kami berdua, kondisi tubuhku yang masih memakai handuk juga menambah ketidaknyamanan di dalam ruangan ini.
Tetapi Ayah yang sudah dikuasai hawa nafsu tidak menanggapi perkataanku sama sekali. Saat ini aku tidaklah seperti seorang putri kecil lagi bagi Ayah, melainkan sebagai objek pelampiasan nafsu birahinya.
Tidak biasanya Ayah masuk ke kamarku dengan tiba-tiba, apalagi tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Akhirnya handuk yang tadinya sudah siap untuk kulepas, aku kencangkan lagi ikatannya.
Karena birahi yang tidak tertahankan, Papa akhirnya mengambil posisi di atas tubuhku sambil mencium bibirku dengan ganas. Kemudian kejantanannya Papa menempel lembut di selangkanganku dan mencoba menekan.
seperti ingin menangis saat itu. Diapun8964 copyright protection8788PENANAuSUuvkvPuL 維尼
berdebar sangat kencang melihat pemandangan8964 copyright protection8788PENANA1dYa8ZERSK 維尼
Karena aku sudah cukup berpengalaman dalam melakukan oral seks, Ayahku jadi sangat menikmati hisapanku. Penis Ayah yang berukuran besar keluar masuk di dalam mulutku.
Tak pernah terbayang di benak Ellena jika ia akan hidup kembali setelah dibunuh oleh suaminya hanya...
cantik dengan pakaian minim bergelayutan8964 copyright protection8788PENANA4rsCNNhAzw 維尼
"Tersangka MD kami tahan karena usianya sudah dewasa. Sedangkan tiga lainnya karena masih di bawah umur kami kenakan wajib lapor seminggu dua kali," jelasnya.
If you don't cancel before the trial ends, you can instantly be charged the subscription cost just about every right until you cancel.
Enter the username or e-mail you utilised in the profile. A password reset url will probably be despatched to you personally by e mail.
Semakin kebawah ciuman bapak dari leher turun ke buah dadaku dan dihisap hisap kedua putingku sampai mengeras dan aku pun terlena dan jilatannya dan remasannya membuat naik birahiku, dengan begitu aku merasa geli aku mendesah memanggil “bapakkk bapakkk ohhh ahhhh punggungku naik seperti ulat kepanasan “shhhhh ahhhh” tangan bapak berpindah kebawah menyentuh selakanganku mengusap ngusap dan melebarkan kakiku “shhhhh ahhh pakkkk enak pak” jari jarinya mulai memainkan memekku “tunggu bapak lima menit ya SITUS BOKEP sayang nanti bapak kembali” wajah bapak turun dan mulai menjilati memekku , lidahnya meraih itilku “ucchhh ssshhhhh dari bawah jilatannya naik ke atas”
. apalagi ngocokin penis orang lain pak.. (sahut ku sambil agak sedikit menunduk malu) Pak Marno : Tenang aja dek Dina, aman kok… sepiii.. jam – jam segini rata – rata masyarakat lagi pada sibuk semua.. Dina : Gimana ya pak, tapi Dina tetap aja takut pak… nanti ada SITUS BOKEP yang liat…. Pak Marno : Bentaran aja kok dek,, hehehehe kalau adek yang ngocokin pasti bakalan cepat keluarnya… Pak Kasman : Iyaa dek Dina,, hehehhe pasti cepat keluar kalau dek Dina yang ngocokin.. Dina : hmmmmmmmm….. (dengan penuh pertimbangan, aku pun akhirnya SITUS BOKEP mengiyakan keinginan ketiga bapak – bapak ini) tapi Cuma di kocokin ajaa yaa pak…. Tapi Dina selesaikan dulu cuciannya ya pak.. Dengan penuh semangat, ketiga bapak – bapak mesum dikampung ku ini pun mulai membantu ku menyelesaikan cuciannya ku. Dari mulai membilas sampai SITUS BOKEP dengan pakaian ku dijemur setelah sebelumnya dikeringkan didalam mesin cuci. Karena saat SITUS BOKEP ini mesin cuci sedang rusak dan hanya bisa digunakan sebagai pengering, itu lah alasan ku mencuci pakaian diluar. “Makasihnya bapak – bapak udah bantuin Dina, jadi mau di Kocokin sekarang atau bagaimana ???” tanya ku kepada ketiga orang bapak – bapak yang sedang menikmati hisapan rokok di mulutnya. Pak Marno : Hehehehhe dari tadi udah bapak tunggu dek (ucap pak Marno yang paling bersemangat, maklum saja pak Marno adalah seorang perjaka tua yang sampai saat ini belum menikah) Pak Kasman : Iyaa dek,, bolehhh…. (sahut pak Kasman yang juga tidak sabar) Pak Urip : Ayooo sini dek (ajak pak Urip yang langsung melebarkan sebuah karpet kecil yang ada di dekat sumur kamar mandi rumah ku. Aku pun langsung mengambil posisi untuk duduk bersimpuh diantara pak Marno, Kasman dan pak Urip yang sudah mengelilingi ku) Tanpa perintah ketiga bapak – bapak ini pun langsung menurunkan dan melepaskan celananya satu for every persatu hingga dalam keadaan setengah telanjang. Sebagai seorang wanita, awalnya aku hanya menundukkan kepala. Namun saat aku kembali menegakkan kepala ku, kini dihadapan ku sudah berdiri three batang penis yang membuat ku tidak bergedik. Pandangan ku kini sudah terfokus pada 3 batang penis yang berukuran sangat besar, panjang dan berurat dengan warna gelap yang mengelilingi wajah ku. Dimana sebelah kanan adalah penis milik pak Marno dengan kepala jamurnya yang lebih besar dari batangnya serta bengkok ke kiri, sedangkan yang ditengah adalah penis pak Kasman yang panjang dan besar mengacung ke atas sementara sebelah kiri ku adalah penis pak Urip yang gemuk namun tidak terlalu panjang. Dina : Besar nya banget pak penisnya… Dina jadi takut pakk….